Wimbledon Tennis |
Penonton yang duduk tanpa jarak dari lapangan berseru kecewa saat bola yang dipukul Rafael Nadal terpaksa keluar dari lapangan.
Begitulah aksi di Wimbledon. Turnamen tenis Wimbledon memang mempunyai magnet tersendiri selain momen berkumpulnya para pemain hebat.
Sejarah turnamen itu berawal pada 1869. Guna membayar sewa lapangan rumput, klub tenis di Inggris yang bernama All England Croquet and Lawn Tennis Club menyelenggarakan sebuah turnamen.
Saat itu panitianya berhasil mengumpulkan 20 peserta serta 200 orang penonton yang terlibat dalam turnamen tersebut. Inilah cikal bakal sejarah turnamen tenis grand siaw Wimbledon menjadi ajang bergengsi di dunia.
Turnamen Wimbledon 2011, yang berlangsung 20 Juni hingga 3 Juli, seperti tahun-tahun sebelumnya, selalu mengundang penggemar yang fanatik, tidak mengenal umur.
Para penggemar bahkan rela menginap di tenda layaknya kaum penggila musik menunggu konser Woodstock di lapangan terbuka. Bedanya, penonton tenis lebih tertib.
Turnamen yang berlangsung di Wimbledon, London, Inggris, itu juga menciptakan gaya hidup baru di kalangan remaja, orang tua, bahkan kalangan lansia.
Yang unik, meskipun air hujan menjadi kawan sejati, penonton rela duduk di padang rerumputan, berpasangan, dengan menggunakan payung, demi menonton pertandingan lewat layar.
Semua drama dalam turnamen Wimbledon menjadi buah bibir para penggemar tenis di seluruh dunia. Puluhan lensa kamera dan ratusan penonton fanatik selalu meramaikannya. Rumput hijau dan kompleks Wimbledon pun selalu menjadi saksi tangis kemenangan dan kekalahan para pemain.
sumber : Bataviase.co.id
Turnamen yang berlangsung di Wimbledon, London, Inggris, itu juga menciptakan gaya hidup baru di kalangan remaja, orang tua, bahkan kalangan lansia.
Yang unik, meskipun air hujan menjadi kawan sejati, penonton rela duduk di padang rerumputan, berpasangan, dengan menggunakan payung, demi menonton pertandingan lewat layar.
Semua drama dalam turnamen Wimbledon menjadi buah bibir para penggemar tenis di seluruh dunia. Puluhan lensa kamera dan ratusan penonton fanatik selalu meramaikannya. Rumput hijau dan kompleks Wimbledon pun selalu menjadi saksi tangis kemenangan dan kekalahan para pemain.
sumber : Bataviase.co.id