Seorang suami bersama dua isterinya anggota Klub Isteri Patuh di Malaysia. |
KUALA LUMPUR--Khawatir dengan tingginya angka perceraian dan kekerasan di Malaysia, para Istri dari negeri jiran berinisiatif membentuk satu wadah bernama "Istri Patuh Klub". Pembentukan wadah tersebut bertujuan untuk meredam para suami bertindak "nakal".
"Kami hanya ingin mengajarkan para istri untuk menjadi istri yang patuh pada suami," papar Maznah Taufik, salah seorang penggagas Istri Patuh Klub seperti dikutip dari Al arabiya (6/6).
Maznah menjelaskan pendirian Istri Patuh Klub bukan semata untuk menggalang perasaan senasib dan sepenanggungan para istri di Malaysia yang mengalami tindak kekerasan dan perceraian. Sebaliknya, wadah tersebut merupakan tempat mendidik para istri agar memiliki keterampilan memanjakan suami.
"Mereka harus mematuhi suami mereka. Islam mengajarkan demikian," papar dia yang meresmikan Istri Patuh Club di Kuala Lumpur, Sabtu lalu.
Mazna mengatakan kebanyakan Istri di Malaysia tidak melihat tanggung jawab seorang istri untuk melayani suami merupakan keharusan. Yang terjadi, menurut Mazna, justru sebaliknya, perempuan Malaysia cenderung santai
"Menghibur suami adalah wajib. Jika dia tidak menjalani tanggung jawabnya dengan baik, suami akan mencari perempuan lain, dan hancurlah rumah tangga mereka," kata dia yang menambahkan bahwa klub serupa juga didirikan di Yordania, bulan lalu.
"Kami hanya ingin mengajarkan para istri untuk menjadi istri yang patuh pada suami," papar Maznah Taufik, salah seorang penggagas Istri Patuh Klub seperti dikutip dari Al arabiya (6/6).
Maznah menjelaskan pendirian Istri Patuh Klub bukan semata untuk menggalang perasaan senasib dan sepenanggungan para istri di Malaysia yang mengalami tindak kekerasan dan perceraian. Sebaliknya, wadah tersebut merupakan tempat mendidik para istri agar memiliki keterampilan memanjakan suami.
"Mereka harus mematuhi suami mereka. Islam mengajarkan demikian," papar dia yang meresmikan Istri Patuh Club di Kuala Lumpur, Sabtu lalu.
Mazna mengatakan kebanyakan Istri di Malaysia tidak melihat tanggung jawab seorang istri untuk melayani suami merupakan keharusan. Yang terjadi, menurut Mazna, justru sebaliknya, perempuan Malaysia cenderung santai
"Menghibur suami adalah wajib. Jika dia tidak menjalani tanggung jawabnya dengan baik, suami akan mencari perempuan lain, dan hancurlah rumah tangga mereka," kata dia yang menambahkan bahwa klub serupa juga didirikan di Yordania, bulan lalu.
Meski berlatar belakang Islam konservatif, salah satu pendiri klub, Rohayah Mohamad, secara terbuka mengutarakan tentang seks dalam pernikahan -- meski beberapa rekannya malu untuk mengungkapkannya.
"Seks adalah hal yang tabu dalam masyarakat di Asia. Dalam pernikahan itu sering diabaikan. Padahal, istri yang baik adalah pekerja seks yang baik untuk suaminya. Apa salahnya menjadi pelacur untuk suami Anda," kata dia. "Ini cara melindungi keluarga dan mengurangi penyakit sosial."
Ditambahkan dia, istri harus melampaui tugas tradisionalnya dalam rumah tangga: juru masak yang baik atau ibu yang baik bagi anak-anaknya. Istri, kata dia juga harus 'patuh, melayani, dan menghibur' suaminya.
Secara tak langsung, kata Rohayah, istri yang tak patuh adalah "penyebab kekacauan di muka bumi". "Sebab, lelaki yang tak bahagia di rumahnya, pikiran dan jiwanya tak tenang."
"Seks adalah hal yang tabu dalam masyarakat di Asia. Dalam pernikahan itu sering diabaikan. Padahal, istri yang baik adalah pekerja seks yang baik untuk suaminya. Apa salahnya menjadi pelacur untuk suami Anda," kata dia. "Ini cara melindungi keluarga dan mengurangi penyakit sosial."
Ditambahkan dia, istri harus melampaui tugas tradisionalnya dalam rumah tangga: juru masak yang baik atau ibu yang baik bagi anak-anaknya. Istri, kata dia juga harus 'patuh, melayani, dan menghibur' suaminya.
Secara tak langsung, kata Rohayah, istri yang tak patuh adalah "penyebab kekacauan di muka bumi". "Sebab, lelaki yang tak bahagia di rumahnya, pikiran dan jiwanya tak tenang."
Angka perceraian di Malaysia menurut survei media lokal Malaysia meningkat dua kali lipat dari rentang tahun 2002-2009. Prosentase terbesar angka perceraian dialami keluarga Muslim.
sumber :republika