Para ahli saat ini sedang mengembangkan perangkat penangkap panas (thermoelectric) yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar. Perangkat ini akan dapat meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar sehingga nantinya dapat mengurangi emisi.
Sebanyak 40 persen energi bensin terbuang menjadi panas sebagai hasil sampingan pembakaran dalam mesin. Panas yang dihasilkan bisa mencapai lebih dari 700 derajat Celsius. Panas inilah yang ditangkap thermoelectric yang sedang dikembangkan.
Thermoelectric terbaru ini dirancang dengan menggunakan bahan logam langka dan logam campuran super kuat. Dengan mekanisme tertentu, perangkat ini bisa menghasilkan listrik hingga ratusan watt, sekaligus meningkatkan efisiensi bahan bakar sebesar tiga persen.
Pada pengujian yang dilakukan di laboratorium General Motors (GM), thermoelectric itu terbuat dari logam campuran skutterudites, mineral kobalt arsenide yang dicampur dengan unsur tanah yang langka seperti iterbium. Sedangkan thermoelectric buatan BSST, perusahaan pembuat perangkat thermoelectric dair California, menggunakan logam campuran dari hafnium dan zirkonium yang dapat bertahan pada perubahan temperatur yang tinggi.
Berdasarkan hasil analisis komputer, perangkat ini mampu menghasilkan 350 watt saat berkendara di dalam kota dan 650 watt ketika melaju di jalan bebas hambatan. Menurut GM, hasil tersebut setara dengan peningkatan efisiensi bahan bakar sebesar tiga persen.
Meski angka itu belum sebanding dengan penggunaan logam langka yang sulit dicari dan berharga sangat mahal, para ahli optimistis akan bisa mendapatkan formula logam yang lebih sesuai dengan tingkat efisiensi lebih tinggi pada pengujian selanjutnya. GM sendiri menargetkan peningkatan efisiensi bahan bakar hingga 10 persen pada tahun 2015 tanpa meningkatkan emisi. (Sumber: Popsci)